Blang Kolam Objek Wisata Seribu Anak Tangga

Blang Kolam Objek Wisata Seribu Anak Tangga

Blang Kolam Objek Wisata Seribu Anak Tangga
Blang Kolam Objek Wisata Seribu Anak Tangga
Blang Kolam Objek Wisata Seribu Anak Tangga

ACEH UTARA- Sejuk sayup wisata Blang Kolam menyapa, membekap kawasan belantara perbukitan Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Ketika memasuki kawasan itu pengunjung akan menemukan sebuah ornamen cawan raksasa berisi air bersih yang jernih. Deru gemercik air terdengar sayup dari kejauhan. Berkunjung ke wisata ini adalah petualangan membutuhkan sedikit energi. Menjelajah beralaskan tapak kaki dalam turunan terjal perbukitan yang dipenuhi ranting pepohonan semak belukar seakan membuat kita bersenyawa mengakar dengan alam. Medan terjal menjadi salah satu alasan utama bagi pengunjung untuk mencapai lokasi berwisata kesini. Namun, bilapun pengunjung tidak mau melewatkan momen tersebut. Tentu harus ekstra hati-hati. Jalur tempuh tidak mudah, tapi pengunjung bisa melaluinya, tentu dengan melalaui dengan ekstra hati-hati. Seribuan anak tangga akan kita tapaki hingga mencapai dasar aliran sungai.

Jalan menuju lokasi wisata Blang Kolam

Pastinya rasa lelah anda akan terganti saat mencapai lokasi wisata Blang Kolam. Suguhan hutan belantara serta aliran air terjun dari sela- sela taburan aneka ragam bebatuan seakan merangkul dengan sejuknya pelukan panorama hutan rimbun hutan yang masih perawan. "Tentu, saat menempuh wisata air terjun ini akan sedikit membuat otot bereaksi lentur. Meski pulangnya nanti pegel," kata Hasbullah salah seorang pengunjung asal Kota Lhokseumawe, Minggu (24/11), sembari tersenyum. Potensi wisata air terjun yang keluar dalam perut bumi dari puncak pegunungan radius ketinggian puluhan meter dengan permukaan air sungai, tentu akan menyita segenap perhatian anda. Blang Kolam, Buloh Blang Ara. Nama itu seakan tidak terdengar lagi dibibir masyarakat paska konflik berkecambuk di bumi Aceh pada saat itu. Kala itu kawasan tersebut telah berubah menjadi hutan rimbun tanpa tersentuh lagi jejak kaki pengunjung. Blang Kolam seperti tenggelam dalam semilir misteri letusan senjata. Saat konflik kawasan tersebut masuk peta hitam pihak aparat TNI dan Polri. Tidak ada satupun wisatawan yang berani datang berkunjung meski hari libur tiba. "Dulu saat konflik, jangankan pengunjung dari luar daerah, warga setempat saja dibayar pun untuk berkunjung ke objek wisata ini tidak ada yang mau," kata Hanafiah, pemuda setempat.

Objek wisata Blang Kolam

Objek wisata itu akan menjadi pilihan tepat bagi pengunjung untuk memanjakan indera mata yang tampak dari ketinggian tumpahan air terjun jatuh bergemuruh bersenyawa dengan alam nan asri. Jernihnya air terjun pegunungan pedalaman Aceh Utara itu sebuah harapan menjadi nilai potensi visit Aceh. Namun hingga saat ini belum mengubah wujudnya menjadi pusat kawasan wisata andalan yang ada di Aceh Utara, setelah 20 tahun kesepakatan damai Aceh. Hasbullah menyebutkan, destinasi wisata air terjun Blang Kolam seakan luput dari perhatian dan ingatan Pemerintah. Mestinya kawasan ini menjadi spirit baru guna mengembangkan potensi objek wisata emas yang terkandung di Aceh Utara. Hasbullah mengatakan, harusnya dinas terkait bisa mengkaji kenapa objek wisata luar biasa ini kurang diminati dan tersentuh jejak kaki pengunjung kesini. "Amatan dilokasi, sejumlah fasilitas serta sarana lainnya kurang mendukung disini, itu sebab pengunjung enggan berkunjung kemari," kata dia. Menurutnya paling tidak sarana seperti jalur anak tangga yang dilalui dibangun dengan arsitektur modern, harusnya fokusnya disini dulu, agar jalur itu nantinya mudah dilalui oleh pengunjung datang berkunjung. Menuju wisata Blang Kolam bisa menempuh jarak 25 kilometer dari jalur Simpang Buloh atau Simpang Kandang. Setiba di Keude Beureughang, pengunjung bisa ambil jalan kiri dan langsung ikuti jalan lurus yang membelah perkebunan sawit beraspal meski sedikit agak berlubang. Jika akhir pekan objek tersebut selama setahun terakhir ini sudah ramai dikunjungi oleh pengunjung lokal maupun luar daerah. "Mulai ramai, walau lebih banyak pengunjung memilih Sungai Rayap, yang terpaut tidak jauh lokasi Blang Kolam. Karena aksesnya mudah di jangkau semua usia," kata Hanafiah petugas parkir tersebut. Dia menambahkan, selama ini praktis lokasi wisata tersebut hannya dikelola dan jaga masyarakat setempat. Selain tawaran objek wisata kata Hanafiah dilokasi kawasan itu juga terdapat kebun binatang yang telah disiapkan pemerintah sejak 2010. Namun dirinya mengaku sangat menyayangkan kondisi itu, lahan seluas hampir satu hektar tersebut tidak terawat serta di manfaatkan sebagaimana fungsinya oleh dinas terkait dan berwenang," ujarnya. Malah kata dia, dulunya Pemkab setempat sampai pernah menghimbau agar objek wisata di kabupaten tersebut untuk di tutup bagi pengunjung serta masyarakat umum. "Seruan menutup lokasi, infonya itu karena pemerintah setempat merespon kebijakan para ulama dengan alasan rentan terjadinya maksit dan pelanggaran syariat Islam," terang dia. Meski begitu, dirinya dan pengunjung berharap agar objek wisata ini jangan di tutup, melainkan lebih di tata, dibenahi lagi sebagai objek wisata Islami dengan aturan dan ketentuan berlaku. "Bila objek wisata Blang Kolam ramai seperti puluhan tahun lalu, tentu akan menjadi salah aset sangat membantu bagi pemasukan daerah dan masyarakat setempat objek," harapnya.