TAMAN selalu identik berada di tengah kota dan dikelilingi berbagai macam tanaman dan bunga. Namun, taman yang satu ini justru menawarkan pemandangan yang tak biasa.
Taman Hutan di Sabang berada tepat di tepi laut, tepatnya di sebelah kiri tugu Nol Kilometer Sabang. Sehingga bagi pengunjung yang suka memandangi lautan beserta riak ombaknya, maka taman hutan ini bisa jadi rujukan.
Di taman ini, terdapat jembatan yang dirancang khusus bagi pejalan kaki dan dikelilingi pohon yang besar dan rindang. Sehingga memberikan kesejukan tersendiri bagi pengunjungnya.
Tempat wisata dengan panorama alam yang hijau dan cantik ini, memang jadi tempat wisata unggulan untuk para anak kekinian membidik gambar melalui layar kamera atau ponsel. Apalagi, diujung jembatan terdapat bangku untuk bersantai yang menghadap ke lautan bebas.
Disini pengunjung juga bisa menikmati matahari terbit dan tenggelam sekaligus, tempat ini memang di desain untuk bisa menikmati dua momen tersebut.
Saat berkunjung ke lokasi ini, taman hutan ini tidak begitu jauh dari tugu nol kilometer Indonesia yang berada di ujung Pulau Sabang. Jaraknya hanya berkisar 50 meter. Namun, selintas jembatan yang berwarna kuning ini nyaris tak terlihat, jika kita berdiri persis di depan tugu.
Jembatan ini juga cukup panjang dan menjulang ke dalam hutan, namun ujung dari jembatan ini tetap menghadap ke laut. Warga sekitar menyebut, jembatan itu menjadi tempat bersantai wisatawan, untuk menghilangkan lelah dan menghindari teriknya matahari di sekitar tugu nol kilometer.
Sehingga jembatan itu dibuat pada tahun 2017 lalu. “Biasanya kalau wisatawan itu capek habis foto-foto di tugu, pasti larinya kesana,” kata Irsyad warga Sabang yang menjual berbagai aksesoris di pintu masuk menuju tugu nol kilometer Indonesia di Sabang.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang, Faisal mengatakan, taman hutan itu dirancang untuk wisatawan yang ingin bersantai di titik nol kilometer.
Bukan hanya hutan saja, kata dia, para pelancong juga bisa menikmati keindahan laut Sabang dari jembatan tersebut dan aneka kuliner dan cendramata di kawasan itu.
“Itu bagian dari fasilitas di sana (tugu nol kilometer Indonesia),” kata Faisal beberapa waktu lalu.
Taman hutan ini terletak di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya. Untuk mengunjungi lokasi ini, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 1 jam lewat perjalanan darat dari pelabuhan Balohan, Sabang. Selama perjalanan, anda juga akan disuguhkan keindahan laut Sabang dari atas perbukitan.
Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal menyebutkan, Sabang memang memiliki potensi wisata bahari yang patut diperhitungkan. Bukan hanya wisata airnya saja, kata dia, destinasi wisata heritage di Pulau Weh ini, juga bisa jadi referensi bagi wisatawan.
Apalagi, di titik nol kilometer yang menjadi ikon Sabang yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Ia berharap lokasi itu bisa dijaga dan tertata dengan baik, dan terus menciptakan inovasi. (ASG)