Wet-Wet Ulee Kareng, Gampong Citarasa Kopi Yang Mendunia.
Wet-Wet Ulee Kareng, Gampong Citarasa Kopi Yang Mendunia.
Bicara cita rasa kopi, Aceh lah tuanya, selain Gayo Aceh Tengah, Ulee Kareng cikal bakal menjamur nya warongkopi di Aceh, bahkan citarasa kopi hingga mendunia bermula dari Gampong Ulee Kareng
Ulee Kareng adalah Satu dari sekian Tempat di Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang Mempunyai 9 Desa Yaitu Ceurih, Doi/doy, Iemasen Ulee Kareng, Lamglumpang, Lambhuk, Lamteh, Ilie, Pango Deah, Pango Raya, .
Dan Berikut ini ada beberapa Area Terbaik di sekitar Kec. Ulee Kareng, Banda Aceh untuk bisa di kunjungi, banyak tempat-tempat tempat menarik dan menjadi wahana edukasi, terutama terkait citarasa kopi dan sejarah, maka jangan ragu jika ingin Traveling ke Ulee Kareng dijamin tidak akan kecewa.
Diantaranya adalah dapur pembuatan kopi Ulee Kareng yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari warongkopi solong, yang tak lain adalah warung kopi ternama dan tertua di Kota Banda Aceh.
Ada 5 tempat dapur pengolahan bubuk kopi Ulee Kareng, yang menjadi penyuplai bubuk kopi ke warung-warung kopi ternama di Banda Aceh, dengan citarasa yang mendunia.
Warung kopi yang berslogan “Warkop Jasa Ayah” ini sekilas sama seperti kedai-kedai kopi yang banyak bertebaran di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.
Sejak tahun 90 an geliat warongkopi di Gampong Ulee Kareng sudah mulai terlihat, diantaranya ada warkop Peutuah Toe (PT), Warkop Solong dan belasan warung kopi lainnya sehingga memiliki julukan, Aceh Negeri Seribu Warung Kopi.
Solong Coffee warongkopi tradisional yang usianya tergolong tua bagi sebuah kedai kopi. Solong Coffee berdiri sejak 1974.
Kebiasaan masyarakat Aceh minum kopi sambil bercengkrama membuat warung kopi di Aceh tidak pernah sepi dari pengunjung.
Warung-warung kopi di Aceh mulai ramai dikunjungi pada 1987. Di sini, orang ngopi untuk bertemu dengan kawan memba-has masalah bisnis, masalah kuliah, dan lain-lain. Jadi, bukan hanya sekadar duduk dan minum kopi saja.
Di atas lahan seluas 1.500 meter persegi, bangunan Kedai Solong Coffee dibagi menjadi dua.
Bagian depan diperuntukkan bagi para pengunjung. Sementara, bagian belakang digunakan sebagai tempat penyimpanan dan penggilingan biji kopi, serta area duduk pengunjung jika jumlah yang datang membludak.
Selain wisata warongkopi, di Kampoeng Ulee Kareng juga terdapat tempat-tempat bersejarah, ya itu mesjid tuha.
Masjid ini bisa dikatakan hampir menyerupai masjid seperti Tengku di Anjong Pelanggahan dan Masjid Tuha Indrapuri. Hanya saja ia memiliki perkarangan kecil dibanding dengan kedua masjid tersebut.
Masjid ini didirikan oleh Sayyid Al Mahalli, seorang ulama dari Arab. Beliau datang bersama anaknya Tgk Di Anjong untuk mensyiarkan ajaran Islam.
Sesampainya di Aceh, Sayyid Al Mahalli memilih Lamreung sebagai tempat mensyiarkan ajaran Islam, sedangkan Tgk Di Anjong memilih Peulanggahan.
Konstruksi bangunan masjid ini tak seluas dan bertingkat seperti masjid Indrapuri dan Tgk Dianjong. Bangunan masjid masih berkonstruksi kayu, dengan delapan tiang yang menjadi penampang. Anak-anak kayu menjadi dinding masjid berwarna kecoklatan.
Sementara itu, di sekitar perkarangan masjid terdapat pula beberapa makam, yang katanya adalah makam para ulama dan tengku di desa Ulee Kareeng dulunya.
Meski namanya tak terlalu dikenal, masjid ini sangat cocok untuk dijadikan salah satu objek wisata sejarah. Dengan nuansa klasik dan terletak di pedesaan, rindangnya pohon yang berada disekitaran masjid membuat udara begitu dingin dan nyaman ketika berada di dalamnya.
Lokasi masjid ini tepat berada di depan sekolah MIN Ulee Kareng, dari simpang tujuh Uled Kareng hanya berjarak sekitar 100 meter masuk ke dalam.
Itulah tempat-tempat objek wisata yang terdapat di Gampong Ulee Kareng.*