Surat Pendek Juz Amma untuk Salat Tarawih di Rumah

Surat Pendek Juz Amma untuk Salat Tarawih di Rumah

Surat Pendek Juz Amma untuk Salat Tarawih di Rumah

Berikut surat pendek dari juz amma lengkap dengan artinya untuk salat tarawih sendiri di rumah

1. Surat An-Nas (114)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (1)
Qul A'uudzu birabbin-naas (Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,)

مَلِكِ النَّاسِۙ (2)
Malikinnaaas (Raja manusia,)

اِلٰهِ النَّاسِۙ (3)
Ilaahin-naas (sembahan manusia,)

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (4)
Min syarril waswaasil khannaas (dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,)

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (5)
Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas (yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,)

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Minal jinnati wannaas (dari (golongan) jin dan manusia.")

2. Surat Al-Falaq (113)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (1)
Qul A'uudzu birabbil falaq (Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (2)
Min syarri maa khalaq (dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,)

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (3)
Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab (dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,)

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (4)
Wa min syarrin naffaatsaati fiil 'uqad (dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),)

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)
Wa min syarri haasidin idzaa hasad (dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.")

3. Surat Al-Ikhlas (112)

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ (1)
Qul Huwallahu Ahad (Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.)

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ (2)
Allahu sh-shamad (Allah tempat meminta segala sesuatu.)

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ (3)
Lam yalid walam yuulad ((Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.)

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ (4)
Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad (Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.")

4. Surat Al-Lahab (111)

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ (1)
Tabbat yadaa abii lahabiw watabb (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!)

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ (2)
Maa aghnaa 'anhumaa luhu wa maa kasab (Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.)

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ (3)
Sayashlaa naaran dzaata lahab (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).)

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ (4)
waamra-atuhu hammaalatatal hatahab (Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).)

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ (5)
Fii jiidihaa hablun min masad (Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.)

5. Surat An-Nasr (110)

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ (1)
Idzaa jaa-a nashrullahi wal fath (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,)

وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ (2)
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa (dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,)

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ (3)
Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa (maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.)

6. Surat Al-Kafirun (109)

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ (1)
Qul yaa ayyuhaal kaafiruun (Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!)

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ (2)
Laa a'budu maa ta'buduun (aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,)

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ (3)
Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud (dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,)

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ (4)
Walaa anaa 'aabidum(n) maa 'abadtum (dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,)

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ (5)
Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud (dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.)

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ (6)
Lakum diinukum waliya diin (Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.")

7. Surat Al-Kausar (108)

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ (1)
Innaa a'thainaakal kautsar (Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.)

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ (2)
Fashalli lirabbika wanhar (Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).)

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ (3)
Innsyaani-aka huwal abtar (Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).)

8. Surat Al-Ma'un (107)

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ نَۙ (1)
Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin (Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?)

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ نَۙ (2)
Fadzaalikal-ladzii yadu'-'ul yatiim (Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,)

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ (3)
Walaa yahudh-dhu 'alaa tha'aamil miskiin (dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.)

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ (4)
Fawailul(n)-lilmushalliin (Maka celakalah orang yang salat,)

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ (5)
Al ladziina hum 'an shalaatihim saahuun ((yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,)

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ (6)
Al ladziina hum yuraa-uun (yang berbuat ria,)

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ (7)
Wayamna'uunal maa'uun (dan enggan (memberikan) bantuan.)

9. Surat Quraisy (106)

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ (1)
Li-iilaafi quraisyin (Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,)

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ (2)
Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif ((yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.)

فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ (3)
Falya'buduu rabba haadzal bait (Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),)

الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ (4)
Al ladzii ath'amahum minjuu'in wa aamanahum min khauf (yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.)

10. Surat Al-Fil (105)

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ (1)
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi-ashhaabil fiil (Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?)

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ (2)
Alam yaj'al kaidahum fii tadhliil (Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?)

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ (3)
Wa-arsala 'alaihim thairan abaabiil (dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,)

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ (4)
Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil (yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,)

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ (5)
Faja'alahum ka'ashfim(n) ma`kuul (sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).)

11. Surat Al-Humazah (104)

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ (1)
Wailul(n) likulli humazatil(n) lumazat (Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,)

الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ (2)
Al-ladzii jama'a maa law(n) wa'addadah (yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,)

يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ نِۗ (3)
Yahsabu anna maa lahuu akhladah (dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.)

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَة (4)
Kallaa layunbadzanna fiil huthamat (Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ (5)
Wamaa adraaka maal huthamat (Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?)

نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ (6)
Naarullahil muuqadat ((Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,)

الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ (7)
Allatii tath-thali'u 'alal af-idat (yang (membakar) sampai ke hati.)

اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ (8)
Innahaa 'alaihim mu`shadat (Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,)

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ (9)
Fii 'amadim(n) mumad-dadat ((sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.)

12. Surat Al-'Asr (103)

وَالْعَصْرِۙ (1)
Wal 'ashr(i) (Demi masa,)

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ (2)
Innal insaana lafii khusr(in) (sungguh, manusia berada dalam kerugian,)

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ (3)
Illal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr(i) (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.)

13. Surat At-Takasur (102)

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ (1)
Al Haakumut takaatsur (Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,)

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗهٗۙ (2)
Hattaa zurtumul maqaabir (sampai kamu masuk ke dalam kubur.)

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ (3)
Kallaa saufa ta'lamuun (Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),)

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ (4)
Tsumma kallaa saufa ta'lamuun (kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.)

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ (5)
Kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal yaqiin (Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,)

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ (6)
Latarawunnal jahiima (niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,)

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ (7)
Tsumma latarawunnahaa 'ainal yaqiin (kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,)

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ (8)
Tsumma latus-alunna yaumaidzin 'anin na'iim (kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).)

14. Surat Al-Qari'ah (101)

اَلْقَارِعَةُۙ (1)
Al qoori'ah (Hari Kiamat,)

مَا الْقَارِعَةُ ۚ (2)
Mal qoori'ah (Apakah hari Kiamat itu?)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ (3)
Wamaa adrooka mal qoori'ah (Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?)

يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ (4)
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts (Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,)

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ (5)
Watakuunul jibaalu kal'ihnil manfuusy (dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.)

فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ (6)
Fa-ammaa man tsaqulat mawaaziinuh (Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,)

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ (7)
Fahuwa fii 'iisyatir raadhiyah (maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).)

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ (8)
Wa-ammaa man khoffat mawaaziinuh (Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,)

فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ (9)
Fa-ummuhuu haawiyah (maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ (10)
Wamaa adrooka maa hiyah (Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?)

نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ (11)
Naarun haamiyah ((Yaitu) api yang sangat panas.)

15. Surat Al-'Adiyat (100)

وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ (1)
Wal'aadiyaati dhobhaa (Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,)

فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ (2)
Falmuuriyaati qodhaa (dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),)

فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ (3)
Falmughiirooti shubhaa (dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,)

فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ (4)
Fa-atsarnabihii naq'aa (sehingga menerbangkan debu,)

فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ (5)
Fawasathna bihii jam'aa (lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,)

اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ (6)
Innal insaana lirobbihii lakanuud (sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,)

وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ (7)
Wa-innahuu 'alaa dzaalika lasyahiid (dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,)

وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ (8)
Wa-innahuu lihubbil khoiri lasyadiid (dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.)

اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ (9)
Afalaa ya'lamu idzaa bu'tsiro maa fil qubuur (Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,)

10. وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوۡرِۙ

Wa hussila maa fis suduur
dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
11. اِنَّ رَبَّهُمۡ بِهِمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ لَّخَبِيۡرٌ
Inna rabbahum bihim yauma 'izil la khabiir
sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.
16. Surat Az-Zalzalah (99)
1. اِذَا زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ زِلۡزَالَهَا
Izaa zul zilatil ardu zil zaalaha
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat
2. وَاَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَهَا
Wa akh rajatil ardu athqoolaha
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. وَقَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَهَا
Wa qoolal insaanu ma laha
Dan manusia bertanya, "Apa yang terjadi pada bumi ini?"
4. يَوۡمَٮِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخۡبَارَهَا
Yawmaa izin tuhad dithu akhbaaraha
Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,
5. بِاَنَّ رَبَّكَ اَوۡحٰى لَهَا
Bi-anna rabbaka awhaa laha
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.
6. يَوۡمَٮِٕذٍ يَّصۡدُرُ النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۙ لِّيُرَوۡا اَعۡمَالَهُمۡؕ
Yawma iziy yas durun naasu ash tatal liyuraw a'maalahum
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.
7. فَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرًا يَّرَهٗ
Famaiy ya'mal mithqala zarratin khai raiy-yarah
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
8. وَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Wa maiy-y'amal mithqala zarratin sharraiy-yarah
dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
17. Surat Ad-Duha (93)
1. وَالضُّحٰىۙ
Wad duhaa
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
2. وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىۙ
Wal laili iza sajaa
dan demi malam apabila telah sunyi,
3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ
Ma wad da'aka rabbuka wa ma qalaa
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
4. وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ
Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
5. وَلَسَوۡفَ يُعۡطِيۡكَ رَبُّكَ فَتَرۡضٰىؕ
Wa la sawfa y'utiika rabbuka fatarda
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
6. اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى
Alam ya jidka yatiiman fa aawaa
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
7. وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰىى
Wa wa jadaka daal lan fahada
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
8. وَوَجَدَكَ عَآٮِٕلًا فَاَغۡنٰىؕ
Wa wa jadaka 'aa-ilan fa aghnaa
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
9. فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ
Fa am mal yatiima fala taqhar
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
10.وَاَمَّا السَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡهَرۡؕ
Wa am mas saa-ila fala tanhar
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
11.وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ
Wa amma bi ni'mati rabbika fahad dith
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
17. Surat Al-Qadr (97)
1.اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ
Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
2.وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ
Wa maa adraaka ma lailatul qadr
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3.لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ  ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ
Lailatul qadri khairum min alfii shahr
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
4.تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ‌ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ
Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr
Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
5.سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ
Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
18 Al-Bayyinah (98)
1.  لَمۡ يَكُنِ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡ اَهۡلِ الۡكِتٰبِ وَالۡمُشۡرِكِيۡنَ مُنۡفَكِّيۡنَ حَتّٰى تَاۡتِيَهُمُ الۡبَيِّنَةُ
Lam ya kunil laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina mun fak kiina hattaa ta-tiya humul bayyinah
Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
2.رَسُوۡلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتۡلُوۡا صُحُفًا مُّطَهَّرَةً ۙ
Rasuulum minal laahi yatlu suhufam mutahharah
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),
3.فِيۡهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
Fiiha kutubun qaiyimah
di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
4.وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡهُمُ الۡبَيِّنَةُ
Wa maa tafarraqal laziina uutul kitaaba il-la mim b'adi ma jaa-at humul baiyyinah
Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5.وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا
الزَّكٰوةَ‌ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ
Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
6.هُمۡ شَرُّ الۡبَرِيَّةِ  اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡ اَهۡلِ الۡكِتٰبِ وَ الۡمُشۡرِكِيۡنَ فِىۡ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ
Innal laziina kafaru min ahlil kitaabi wal mushri kiina fii nari jahan nama khaali diina fiiha; ulaa-ika hum shar rul ba riiyah
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
7.اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۙ اُولٰٓٮِٕكَ هُمۡ خَيۡرُ الۡبَرِيَّةِ
Innal laziina aamanu wa 'amilus saalihaati ula-ika hum khairul bariiy yah
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8.جَزَآؤُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ جَنّٰتُ عَدۡنٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَاۤ اَبَدًا ‌ؕ رَضِىَ اللّٰهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوۡا عَنۡهُ ‌ؕ ذٰلِكَ لِمَنۡ خَشِىَ رَبَّهٗ
Jazaa-uhum inda rabbihim jan naatu 'adnin tajrii min tahtihal an haaru khalidiina fiiha abada; radiy-yallaahu 'anhum wa ra du 'an zaalika liman khashiya rabbah.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
19. Al-Insyirah (94)
1.اَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَـكَ صَدۡرَكَۙ
Alam nashrah laka sadrak
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. وَوَضَعۡنَا عَنۡكَ وِزۡرَكَۙ
Wa wa d'ana 'anka wizrak
dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu
3. الَّذِىۡۤ اَنۡقَضَ ظَهۡرَكَۙ‏
Allazii anqada zahrak
yang memberatkan punggungmu,
4.وَرَفَعۡنَا لَـكَ ذِكۡرَكَؕ
Wa raf 'ana laka zikrak
4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
5.فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
Fa inna ma'al usri yusra
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
6. اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ‏
Inna ma'al 'usri yusra
sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
7.  فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ
Fa iza faragh ta fansab
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
8.وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Wa ilaa rabbika far ghab
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
20. Al-'Alaq
1. اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ
Iqra bismi rab bikal lazii khalaq
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍ‌ۚ‏
Khalaqal insaana min 'alaq
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ
Iqra wa rab bukal akram
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4. الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ
Al lazii 'allama bil qalam
Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡؕ
'Al lamal insaana ma lam y'alam
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. كَلَّاۤ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَيَطۡغٰٓىۙ‏
Kallaa innal insaana layatghaa
Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,
7. اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ
Ar-ra aahus taghnaa
apabila melihat dirinya serba cukup.
8. اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجۡعٰىؕ‏
Innna ilaa rabbikar ruj'aa
Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).
9. اَرَءَيۡتَ الَّذِىۡ يَنۡهٰىؕ
Ara-aital lazii yanhaa
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
10. عَبۡدًا اِذَا صَلّٰىؕ‏
'Abdan iza sallaa
seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat
11. اَرَءَيۡتَ اِنۡ كَانَ عَلَى الۡهُدٰٓىۙ
Ara-aita in kana 'alal hudaa
bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),
12. اَوۡ اَمَرَ بِالتَّقۡوٰىۙ‏
Au amara bit taqwaa
atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
13. اَرَءَيۡتَ اِنۡ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىؕ
Ara-aita in kaz zaba wa ta walla
Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
14. اَلَمۡ يَعۡلَمۡ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىؕ
Alam y'alam bi-an nal lahaa yaraa
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
15. كَلَّا لَٮِٕنۡ لَّمۡ يَنۡتَهِ ۙ لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِۙ
Kalla la illam yantahi la nasfa'am bin nasiyah
Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
16. نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
Nasiyatin kazi batin khaatiyah
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
17. فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهٗ
Fal yad'u naadiyah
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
18. سَنَدۡعُ الزَّبَانِيَةَ
Sanad 'uz zabaaniyah
Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
19. كَلَّا ؕ لَا تُطِعۡهُ وَاسۡجُدۡ وَاقۡتَرِبْ
Kalla; la tuti'hu wasjud waqtarib
sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).