Air Terjun Ceuraceu, Pesona Pandrah Bireuen Yang Tersembunyi
Air Terjun Ceuraceu, Pesona Pandrah Bireuen Yang Tersembunyi

Bireuen adalah salah satu Kabupaten yang ada di Aceh, lebih dikenal dengan sebutan Kota Juang, kota ini tidak hanya menarik dengan sejarah-sejarahnya namun juga memiliki cita rasa kuliner dan banyak tempat wisata untuk dikunjungi di hari libur dan akhir pekan.
Salah satunya adalah air terjun Ceuraceu. Air Terjun yang terletak di Kabupaten Bireuen ini terjun inin merupakan air terjun yang letaknya cukup tersembunyi tepatnya di Desa Samagadeng, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, Propinsi Nanggro Aceh Darussalam.
Air Terjun Ceuraceu yang tersembunyi di kawasan Barat Bireuen, tepatnya di Kecamatan Pandrah di jalan Medan-Banda Aceh, 28 Km dari Kota Bireuen sekitar 30 menit berkendara, dengan jarak tempuh sekitar 8 kilometer dari pusat kota Bireuen.
Dan untuk menuju ke Air Terjun Ceuraceu tersebut kita harus memasuki perkampungan, area perkebunan dengan trek yang lumayan susah karena masih jalan tanah, naik turun dan agak licin di musim penghujan, sebelum kesini pastikan rem kendaraan kamu berfungsi dengan baik, kemanapun menapak jejak, tetap utamakan keselamatan.
Mungkin karena alasan inilah masih minim yang berwisata kesini, dan memang wisata yang satu ini masih sangat alami dan belum tersentuh tangan manusia, bahkan untuk menuju titik Air Terjun kita harus berjalan kaki melewati sungai kecil, yang namanya wisata kalau lempang-lempang aja mana asik. Ketika tiba di lokasi, akan disuguhkan dengan keindahan alam yang begitu menawan dan asri.
Untuk menuju ke Air Terjun Ceuraceu sangat mudah, bila datang dari arah timur (Medan) ambil ke arah barat/Banda Aceh ke Samagedang. Jika sudah dekat akan dijumpai Mesjid Jami’ Baitul Kiram di sebelah kiri bahu jalan. Selanjutnya di depan masjid tersebut sekitar 15 m ada persimpangan. Dari arah persimpangan tersebut menuju ke dalam sampai di air terjun Ceuraceu masih terdapat jalan aspal, namun hanya sampai daerah bendungan.Jarak dari bendungan ke lokasi air terjun masih 4 km. Sayangnya kondisi jalan berganti dengan jalan tanah keras berwarna kuning yang penuh debu beterbangan di saat musim kemarau. Waktu tempuh berkisar 30 menit melewati jalan ini.
Dan akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak karena tidak mungkin dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat atau dua. Waktu tempuh untuk berjalan kaki sekitar 10 menit hingga tiba di lokasi air terjun tersebut berada.
untuk saat ini Belum tersedia fasilitas yang memadai, sebaiknya membawa bekal secukupnya karena jauh dari pusat keramaian
Susunan bebatuan yang begitu rapi membentuk tebing, dengan debit air deras disela-sela batu dengan hawa sejuknya sungguh menakjubkan pemandangan takjub yang tidak bisa dinilai dengan materi, sehingga menggambarkan betapa sempurnanya goresan alam yang Allah ciptakan***