Rotan, Menu Khas Ramadhan di Singkil
Rotan, Menu Khas Ramadhan di Singkil

ACEH SINGKIL - Rotan, kita semua mungkin mengenal tanaman berduri bernama latin (Calamus Inops) itu . Selain banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah tangga, seperti kursi, meja dan lainya, tanaman yang kini mulai langka itu juga biasa dijadikan pernak-pernik hiasan dinding. Namun ternyata tumbuhan hutan yang masih satu rumpun dengan palm itu tak cuma hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan saja. Di bulan ramadhan seperti sekarang ini, rotan muda (pucuk rotan) muncul menjadi olahan makanan yang menggugah selera. Masyarakat menyebutnya dengan nama Anyang Simboling atau Pakkat. Salah satu olahan Anyang Simboling yang terkenal di Singkil, adalah buatan Kak Ijar (40). Resep turun temurun yang ia peroleh dari keluarga, membuatnya mampu menyulap pucuk rotan yang pahit itu menjadi kuliner khas ramadhan yang dirindukan warga. "Anyang Pakkat atau Simboling ini memang hanya kami jual saat bulan puasa, makanya jadi menu khas ramadhan," kata Kak Ijar, Rabu (15/6). Kata kak ijar, Anyang Pakat tak ia jual selain di bulan Ramadhan lantaran mengolahnya tergolong repot. Untuk mendapatkan rasa yang khas, kulit pucuk rotan terlebih dahulu harus dikupas dan dibersihkan. Kemudian direbus dengan hitungan waktu yang tepat pula. Jika tidak hasilnya tak akan sempurna. "Kita buatnya harus pakai perasaankan, rotannya dulu, baru bumbu kelapa dan campuran sayuran lainya, semuanya harus pas," katanya. Anyang Pakkat racikannya itu sangat diminati warga Singkil saban sore. "Kalau sudah sekali menikmati, besok pasti akan kembali lagi," kata Yuyun seorang pembeli. Selain di Aceh Singkil, makanan anyang simboling ini juga menjadi kuliner khas Ramadhan di Aceh Selatan, namun racikanya dan penyajiannya sedikit berbeda.